Kamis, 14 April 2011

Pengertian Penderitaan 2


Penderitaan dan kata derita. Kata derita berasal dari kata bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau bathin, atau lahir bathin. Yang termasuk penderitaan itu ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, bencana alam, musibah atau kecelakaan, penindasan, perbudakan, kemiskinan dan lain sebagainya. Penderitaan tidak mengenal ruang dan waktu. Ini berarti bahwa penderitaan tidak hanya dialami oleh manusia di zaman ini, Akan tetapi penderitaan, telah dialami oleh kelahiran manusia pertama. Yaitu Nabi Adam dan Hawa yang begitu menderita karena diusir dari Surga.

Siksaan
Penderitaan maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, mengakibatkan seseorang seolah-olah merasa bahwa dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya.

Berbicara tentang siksaan, maka terbayang pada ingatan kita tentang nerakadan dosa dan akhirnya firman Tuhan dalam kitab suci Al – Quran. Seperti kita maklumi di dalam kitab suci Al – Quran terdapat banyak sekali surat dan ayat yang membicarakannya tentang siksaan ini.

Berbicara tentang siksaan terbayang dibenak kita sesuatu yang sangat mengerikan bahkan mungkin mendirikan bulu kuduk kita, siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh orang lain dan sebagainya.

Siksaan manusia ini ternyata juga menimbulkan kreativitas bagi yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan baik langsung ataupun tidak langsung.

Rasa Sakit

Rasa sakit adalah rasa yang tidak enak bagi pendeirta, rasa sakit atau penyakit tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Penderitaan rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian yang satu dengan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibatnya. Karena siksaan orang merasa sakit dank arena merasa sakit orang menderita.

Rasa sakit banyak hikmahnya, antara lain dapat mendekatkan diri penderita kepada Tuhan, dapat menimbulkan rasa kasihan terhadap penderita dapat membuka rasa keprihatinan manusia, rasa social, dermawan, dan sebagainya.

Tiap rasa sakit atau penyakit ada obatnya hanya tergantung kepada penderita atau keluarga penderita, apakah ada usaha atau tidak.

Kekalutan Mental

Kekalutan mental atau tak dapat dikendalikannya mental seseorang dapat saja terjadi ketika seseorang tak mampu menahan atau melewati cobaan, atau masalah. Kekalutan mental dikenal sebagai Penderitaan batin dalam ilmu psikologi. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar dan juga akan menjadi pribadi yang sangat sensitive.

a. Bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental, atau kesehatan mental yang disebabkan oleh gangguan kegagalan bereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimuli ekstern dan ketegangan-ketegangan, sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur dari suatu bagian, satu organ, atau sistem kejiwaan/mental.

b. Merupakan totalitas kesatuan ekspresi proses kejiwaan/mental yang patologis terhadap stimuli sosial, dikombinasikan dengan faktor-faktor kausatif sekunder lainnya (Patologi = Ilmu penyakit).

Gejala-gejala seseorang mengalami kekalutan mental:

Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :

 Yang akan nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, Nyeri pada lambung.

 Dan yang mungkin akan Nampak pada kejiwaannya atau sikapnya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.


Tahap-tahap gangguan kejiwaan

 gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani

maupun rokhaninya.

 usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.

 kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan

http://jhebocahaneh.blogspot.com/2011/03/manusia-dan-penderitaan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar